NEGARA ISLAM MODERN (Analisis Praktik Kenegaraan Nabi Muhammad saw dan Khulafah al-Rasyidin di Makah dan Madinah)

Abstract

Negara sebagai sebuah lembaga untuk menjaga agama (Muhafazah ad-Din), menjaga harta (Muhafazah al-Mal), menjaga akal (Muhafazah al-Aql), menjaga keturunan (Muhafazah al-Nasl), dan menjaga jiwa (Muhafazah an-Nafs). Fungsi ini telah dibentuk dalam konsep negara Islam sejak di Makah dan dilanjutkan ke Madinah oleh Muhammad saw. Konsep ini dilanjutkan oleh khulafa al-Rasyidin dan berkembang  hingga dewasa ini. Istilah negara berkembang sesuai dengan zaman yang berlaku dan keberadaan negara itu, akan tetapi negara tidak ada perubahan pada unsur-unsurnya seperti; tanah, rakyat dan pengakuan secara internasional. Sedang sistem pemerintahan yang berlaku, apakah  monarkhi atau republik tidak jadi masalah bagi rakyat, namun yang menjadi harapan adalah bagaimana negara itu melindungi rakyat, terutama dalam penegakan hukum yang berkeadilan, terjaminnya ibadah bagi umat beragama, amanah, musyawarah, persamaan, persaudaraan, penegakan HAM dan pengawasan sosial yang  efektif dan efisien. Semua unsur dan sifat-sifat ini terencana dengan baik sehingga tercapainya cita-cita yang baldatun tayyibatun wa rabbul ghafur. Inilah sekilas uraian dalam risalah ini, dengan berbagai analisis yang berpijak pada penelitian kepustakaan (library research)yang didukung oleh data-data history.