SIMBOL SIMBOL DALAM RITUAL SULUK SEBAGAI MEDIA KESADARAN SPIRITUAL
Abstract
Simbol sebagai media untuk mengkomunikaskan makna yang disepakati dalam suatu entitas masih menjadi fenomena sosial yang diminati para peneliti. Khalid Khurdi memperkenalkan model suluk pada abad ke XII H. Sudi terhadap simbol simbol suluk menempati posisi penting dalam konstrusi ilmu-ilmu keislaman karena terkait dengan praktek spiritual sebahagian masyarakat Islam. Topik suluk mempunyai kaitan erat dengan sejarah media penyadaran spiritual Islam di Aceh. Tulisan ini untuk menjawab pertanyaan tentang apa saja nilai nilai yang terkandung dalam sejumlah simbol suluk dan relevansinya terhadap proses penyadaran spiritul para pengikutnya di pesisir utara Aceh. Lokasi utama penelitian di lokasi suluk pada pasantren Darut Thaibah di Lhoksukon dan dan pasantren Babus Salam di Alue Bili, kedua lokasi tersebut di pesisir utara Aceh. Suluk di pesisir Utara Aceh merupakan perkembangan dari suluk Muhammad Muda Waly dari pesisir Selatan. Data penelitian ini bersifat kualitatif fenomenologi dikumpulan melalui observasi partisipan, wawancara dan studi dokomentasi. Penelitian menggunakan kaedah fenomenologi guna menginterpretasi nilai-nilai yang terdapat dalam pengalaman komunitas suluk. Informan utama terdiri dari pimpinan suluk di lokasi penelitian disamping informasi tambahan dari beberapa tempat suluk lainnya. Praktek suluk yang dimulai dari dayah Darut Thaibah di Lhoksukon telah melahirkan sedikitnya 27 cabang suluk baru, dengan latar belakang sosial jama`ah yang varian, mulai dari pengusaha, santri, pejabat, petani, pns dan akademisi. Temuan lapangan tentang makna yang disepakati komunitas suluk terkandung dalam sejumlah simbol mursyid, duduk sila ke kiri, ikatan selendang, kelambu, tasbih dan kegelapan sebagai media kesadaran spiritual. Peran simbol suluk sebagai media penyadaran spiritual masih berlangsung hingga sekarang di pesisir utara Aceh.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abu Wafa`. 2008. Tasawuf Islam Telaah Historis dan Perkembangannya. Jakarta: Gaya Media Pranata.
Achmad Chodim. 2003. Mistik Dan Makrifah Suanan Kalijaga. Jakarta: Serambi
Alo Liliweri. 2007. Makna Budaya Dalam Komunikasi Antarbudaya. Yogyakarta: LKiS.
Annemarie Schimmel. 1986. Dimensi Mistik dalam Islam. Jakarta: Pustaka Firdaus
A. Fuad Said. 2003. Hakikat Tarikat Naqsyabandiah. Jakarta: Pustaka Al Husna Baru
Harun Nasution. 1973. Falsafah Agama. Jakarta: Bulan Bintang
Karen Amstrong. 2006. Sejarah Tuhan. Bandung: Mizan Media Utama
Muhammad Sholikin. 2009. Tradisi Sufi Dari Nabi. Yogyakarta: Cakrawala.
Mulyadi Karta Negara. 2002. Menyelami Lubuk Tasawuf. Jakarta: Erlangga
S. H. Nasr dan J. Matini. 2003. Sastra Persia, dalam Ensiklopedi Tematis Spiritualitas Islam. Bandung: Mizan
Y. Sumandio Hadi, Seni dalam Ritual Agama. Yogyakarta: Pustaka.
Zainurrofieq. 2008. Mukjizat Ka`bah Mengungkap Keagungan Baitullah. Tasik Malaya: Agro Medis Pustaka
Refbacks
- There are currently no refbacks.
INDEXED BY:
JURNAL MIMBAR AKADEMIKA: Media Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan
ISSN Print: 2527-3256
ISSN Online: 2621-9247