Penanaman Nilai-Nilai Keagamaan Bagi Disabilitas Netra di Lempesta

Abstract

Setiap manusia mempunyai hak yang sama untuk mendapat perlakuan yang sama, demikian pula dalam hal mendapatkan pengetahuan, terutama pengetahuan agama Islam. Ini juga berlaku bagi para penyandang disabilitas terutama disabilitas netra. Keterbatasan penglihatan cenderung membuat para disabilitas netra menjadi kurang percaya diri dalam berinteraksi social, ditambah dengan banyaknya stigma negative terhadap kondisi ini. Secara  umum ada lima tantangan yang harus mereka hadapi ; pertama, problem cara pandang yang melahirkan stigma bahwa disabilitas netra lemah, tidak berdaya, tidak memiliki kemampuan, tidak dapat berbuat sesuatu yang berarti, dan lainnya. Kedua, sikap dan perlakuan terhadap disabilitas. Ketiga, keterbatasan layanan publik yang ramah disabilitas. Keempat, keterbatasan peluang kerja. Kelima, hambatan pelaksanaan kewajiban keagamaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendekatan yang tepat yang bisa digunakan untuk penanaman nilai-nilai keagamaan bagi disabilitas netra dengan baik. Penelitian ini bersifat kajian lapangan dengan metode deskripsi kualitatif, yaitu untuk memaparkan tentang pendekatan dalam memberikan penyuluhan agama Islam bagi jama’ah disabilitas netra di Lempesta. Hasil kajian dalam penelitian ini dapat diketahui bahwa dari berbagai pendekatan yang ada yang dapat digunakan adalah pendekatan melalui pendekatan persuasif yang merupakan salah satu strategi yang dapat digunakan seseorang agar pesan yang ingin disampaikan dimengerti dan dipercaya orang lain.