HUBUNGAN TAUHID DAN IBADAH DALAMKEHIDUPAN MASYARAKAT
Abstract
Allah menciptakan manusia supaya beribadah kepadaNya. Ibadah itu tersusun dari
rasa takut, harap, dan cinta kepdaNya. Allah menciptakan langit dan bumi serta
apa-apa yang ada di dalamnya sebagai petunjuk dan arahan menuju tauhid
kepadaNya dan menegaskan tentang keagunganNya. Sesungguhnya hak Allah atas
hamba adalah mereka harus menyembah-Nya dan tidak mempersatukanNya
dengan sesuatu apapun. Adapun hak hamba yang pasti diberikan Allah adalah
tidak akan disiksa orang yang tidak mempersekutukanNya. Ibadah menjadi sebab
Allah memuliakan kedudukan manusia di dunia dan akhirat
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ahmad Hatta, Tafsir Qur’an Per Kata, Asbabun Nuzul dan terjemah, Cet. III, Jakarta: Maghfirah Pustaka, 2009.
Fauzi Saleh, Menegakkan Pilar-pilar Tauhid, Cet. I, Banda Aceh: Ar-Raniry Press, 2007.
Isma’il Raji al-Faruqi, Tauhid, Cet. I, Bandung: Pustaka, 1988.
Muhammad Quthb, Konsepsi Ibadah dalam Membentuk Generasi Qur’ani, Cet. IV, Jakarta: Gema Insani Press, 1995.
Muhammad Yusuf Musa, Islam: Suatu Kajian Komprehensif, Cet. I, Jakarta: Rajawali, 1988.
Muhammad ‘Imanuddin ‘Abdulrahim, Kuliah Tauhid, Cet. I, Jakarta: Gema Insani Press, 2002.
Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan, Kitab Tauhid I, diterjemahkan Agus Hasan Bashori, Cet. I, Jakarta: Akafa Press, 1998.
Yusuf Qardhawi, Haqiqat al-Tauhid, diterjemahkan Musyaffa, Cet II, Jakarta: Robbani Press, 2000.
Yusuf Al-Qardhawi, Ibadah dalam Islam, diterjemahkan Abdurrahim Ahmad, Cet. I, Jakarta: Akbar Media Eka Sarana, 2005.
Zainuddin S. Nainggolan, Inilah Islam, Jakarta: Dea Press, 2000.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
INDEXED BY:
JURNAL MIMBAR AKADEMIKA: Media Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan
ISSN Print: 2527-3256
ISSN Online: 2621-9247