STANDARISASI PRODUK PANGAN HALAL (Studi Komparatif Perspektif Hukum Islam dan Hukum Positif)

Abstract

Sertifikasi dan labelisasi halal pada produk pangan merupakan persoalan modern yang belum terdapat penjelasannya secara eksplisit baik dalam al-Qur‟an maupun Hadith. Banyaknya tuntutan masyarakat tentang kejelasan status produk pangan dewasa ini, terutama pada produk pangan hasil olahan dan hasil rekayasa teknologi pangan, menjadikan sertifikasi dan labelisasi halal sebagai jawaban dan ketentuan hukum baru untuk melindungi konsumen dari aktifitas konsumsi pangan yang tidak halal. Penelitian ini adalah kajian tentang pemikiran hukum Islam  yang berusaha mengungkap permasalahan dan konsep mendasar tentang standar pangan halal dan kedudukan sertifikasi dan labelisasi Halal  dalam hukum Islam dan hukum Positif. penelitian ini berupaya meneliti ide, gagasan, konsep dasar, dan nilai-nilai dari berbagai pemikiran tentang pangan halal. Penelitian ini bersifat studi kepustakaan, yaitu dengan memanfaatkan bahan-bahan pustaka yang relevan. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan usul fiqh dan pendekatan regulasi serta peraturan tehnis lainnya yang dikeluarkan oleh lembaga yang berwenang berkaitan dengan masalah pangan yang ada di Indonesia. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa ada persoalan yang muncul pada pangan yang berupa status produk pangan hasil olahan. Karena itu penentuan status produk pangan tersebut melalui sertifikasi dan labelisasi halal menjadi sesuatu yang sangat dibutuhkan. Dari perspektif hukum Islam kebutuhan terhadap sertifikasi dan labelisasi halal menduduki peringkat darury dan tergolong dalam kategori wajib. Sedangkan dalam hukum positif, terutama setelah lahirnya Undang-undang Jaminan Pangan Halal (UUJPH) Nomor 33 Tahun 2014, sertifikasi dan labelisasi halal menjadi wajib.