GOOD GOVERNANCE DALAM KONSEP PENDIDIKAN KHALIFAH UMAR BIN ABDUL AZIZ
Abstract
Dalam menjalankan good governance Umar bin Abdul Aziz persoalan pendidikan
adalah hal yang paling utama, karena pada masa kekuasaannya persoalan pembukuan
hadits (kodifikasi hadits) adalah program utama pemerintahan. Umar bin Abdul Aziz
menyadari bahwa banyak penghafal hadits yang meninggal dunia. Karena itu ia
sebagai penguasa memerintahkan para ulama untuk mencari hadits pada sumber yang
asli. Tugas utama Umar bin Abdul Aziz adalah menghimpun para ulama, kemudian
mengarahkan serta membiayai semua kebutuhan para penghimpun dan penghafal hadits
guna diadakan kodifikasi, konsep ini laksana program penghimpunan Al -Qur’an yang
di rencanakan khalifah Umar ibn Khattab dan dilaksanakan pada masa Utsman ibn
Affan. Tidak ada perbedaan yang signifikan pengumpulan ayat-ayat Al-Qur’an yang
dilakukan Utsman ibnu Affan dengan dengan model pengumpulan hadits yang
dilaksanakan Umar bin Abdul Aziz. Utsman Ibnu Affan melahirkan Al-Qur’an yang
Tunggal dan dapat digunakan seluruh dunia, sedangkan Umar bin Abdul Aziz
melahirkan kitab-kitab Hadits, sehingga kejelasan hadits sangat jelas baik hadits sahih,
Hasan, maudhu’ dan sebagainya. Di sisi lain Umar bin Abdul Aziz memerintahkan
agar semua madrasah untuk melaksanakan kurikulum hadits sebagai pendamping
kurikulum al-Qur’an, sehingga selama kekhalifahannya menghasilkan para ahli hadits
dan al-Qur’an. Berpijak pada data historis maka penulis menuangkan tulisan ini
sebagai bahan kajian dalam pengembangan pendidikan Islam terutama di Indonesia
dan Aceh yang melaksanakan syariat Islam.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.