INOVASI PENYULUHAN NARKOBA DI RUMAH SAKIT JIWA BANDA ACEH

Abstract

Penyuluh secara bahasa adalah pemberi penerangan, petunjuk. Sedangkan perbuatannya disebut penyuluhan. Dalam tulisan ini penulis akan membahasa mengenai Inovasi penyuluhan yang dilakukan di pusat rehabilitasi Rumah Sakit Umum Zainal Abidin. Yang penulis maksudkan inovasi penyuluhan di sini adalah suatu proses penyadaran dengan memberi bimbingan melalui berbagai kegiatan yang berbeda dengan yang sebelumnya sehingga tujuan penyuluhan berhasi secara efektif dan efisien. Objek penyuluhan adalah para pengguna Narkotika, Psikotoprika, dan Zat Adiktif (NAPZA) yang ada di RSUZA. Dewasa ini NAPZA menjadi suatu penyakit masyarakat yang harus segera ditangani, dibina dan diatasi. Pemerintah selaku penanggung jawab publik terhadap masalah NAPZA ini telah melakukan berbagai upaya penanganan, pencegahan dan pembinaaan salah satu bentuk penanganan tersebut  adalah dengan memberikan penyuluhan oleh para penyuluh yang ada di lingkungan kementrian Agama terhadap residen atau pengguna NAPZA di RSUZA Banda Aceh. Penyuluhan yang diberikan dilakukan dengan tiga pendekatan yaitu, pendekatan religius, sosial dan psikologis. Bentuk inovasi penyuluhan adalah dengan mengadakan berbagai macam kreatifitas baik hard skill maupun soft skill. Kegiatan hard skill seperti program ketahanan pangan, melakukan praktik pembuatan dan pengolahan kue, dan pembuatan tempat cuci kendaraan (doorsmer). Adapun soft skillnya berupa pelibatan mereka dalam kegiatan shalat berjama’ah, zikir, do'a dan majelis ta’lim yang dilakukan secara gradual.