ZIKIR TASAWUF DALAM TRADISI PENATAAN MENTAL ISLAMI

Abstract

Zikir sebagai doktrin utama dalam tasawuf fokus pada penataan mental masih diperdebatkan. Meskipun kontribusi zikir dan tasawuf dalam penataan peradaban Islam tercatat baik dalam sejarah. Karena itu, dengan mengangkat topik zikir tasawuf dapat melihat kembali tentang kotribusinya dalam penataan mental Islam. Tujuan studi literatur yang didukung dengan pengalaman lapangan ini untuk menampilakan kontribusi zikir tasawuf Islam dalam penataan mental. Penulis menemukan  bahwa zikir tasawuf, zikir dalam tradisi Islam dan zikir dalam penataan mental masih tetap mendapatkan atensi masyarakat di Pesisir Utara Aceh. Eksistensi zikir tasawuf dalam masyarakat yang mengalami pergeseran pola interaksi sosial dapat berkontribusi terhadap kestabilan jiwa. Atensi Fritz Meier dari Swiss terhadap tasawuf, Katalania dan Romon Lull dari Eropa adalah data tentang pengaruh penting zikir tasawuf di Eropa pada abad ke-13. Dilingkungan Muslim, aliran zikir Qadariyyah, zikir Naqsyabandiyyah, zikir Tijaniyyah dan zikir Mufarridiyyah. Dalam zikir tasawuf terdapat tradisi yang berguna bagi masyarakat untuk penataan mental.