Potret Pendidikan Di Indonesia
Abstract
Sistem pendidikan yang diterapkan di negara-negara yang ada di dunia ini berorientasi kemasyarakatan, kenegaraan. Pandangan ini dianut oleh aliran Perenial atau aliran transmisi kebudayaan yang sering di hubung-hubungkan dengan Plato, sarjana Barat Abad Pertengahan, dan beberapa sarjana modern, seperti William T. Harris, Robert Hutchins, dan Adler di Amerika, juga aliran Rekonstruksi Sosial Modern yang diwakili oleh George S. Count, Paulo Freire di Brasil, dan Jorgen Habermas di Jerman. Sebaliknya, hampir semua agama besar menganut pandangan yang berorientasi kepada Individu. Sementara di Indonesia pendidikan nasional dapat dikatakan terkesan tidak fokus dalam memikirkan kurikulum, karena ganti menteri pendidikan maka ganti pula kurikulum dan sistem pendidikannya. Dalam catatan sejarah sebelum Indonesia merdeka, kurikulum yang diterapkan Belanda adalah kurikulum yang difokuskan untuk kepentingan Belanda dengan dua bahasa pengantar yaitu bahasa Melayu dan bahasa Belanda, ini dilakukan agar pegawai - pegawai rendahan Belanda dapat menulis dan membaca demi kepentingan usaha mereka, Setelah Indonesia merdeka mulailah dipikirkan pemerintah tentang kurikulum yang sesuai dengan rakyat Indonesia. tulisan ini mencoba menguraikan bagaimana reformasi pendidikan yang telah dilakukan oleh pemerintah dari kemerdekaan hingga sekarang disertai dengan kendala, hambatan serta solusi yang harus dilakukan dalam upaya reformasi pendidikan
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ngainun Naim, Rekonstruksi Pendidikan Nasional Membangun Paradigma yang Mencerahkan, Yogyakarta: Teras,2010
Departemen Pendidikan Nasional, Undang-undang Nomor: 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1 butir 9.
Wan Mohd Nor Wan Daud, Filsafah dan Praktik Pendidikan Islam Syed M. Naquib Al-Attas, terjemahan dari Bhs Enggris The Educational Philosophy and practice of Syed Muhammad Naquib Al-Attas, (Jakarta: Mizan cetakan I, 2003
E.Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung:PT.Remaja Rosdakarya,2006
Depdiknas, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jakarta: Pusat Kurikulum Balitbang, 2002
Mansur Muslich, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Konstetual Panduan Bagi Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah, Jakarta: Bumi Aksara, 2007
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2023 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 1 Ayat 15.
E.Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Suatu Panduan Praktis, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2006
Aburrahman Assegaf, Politik Pendidikan Nasional Pergeseran Kebijakan Pendidikan Agama Islam dari Pra Proklamasi ke Reformasi, Yokyakarta: Kurnia Kalam,2005
S. Nasution, Asas-Asas Kurikulum, Bandung: Penerbit Jemmars, 1988
M. Sirozi, Politik Pendidikan, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2010
Peraturan Menteri Keuangan RI no 201/PMK.07/2012 Tentang Pedoman Umum dan Alokasi DAK Tahun 2013, Bab II pasal 2
http://meilanikasim.wordpress.com/2009/03/08/makalah-masalah-pendidikan-di-indonesia/ (diakses 21 September 2014)
Data Balitbang Departemen Pendidikan Nasional dan Direktorat Jenderal Bimbaga Departemen Agama. Jakarta:Balitbang Depdiknas, Tahun 2000
Invantra Padang, Penomena Sekolah Elit Muslim, Dalam Asnil Aidah Ritonga (ed), Pendidikan Islam Dalam Buaian Arus Sejarah, Bandung : Cita Pustaka Media Perintis,2008
Jean Piaget, The psychology of the child (Psikologi Anak), Terj Miftahul Jannah, Yokyakarta : Pustaka Pelajar, 2010
Imam Suprayogo, Pendidikan Berpradigma Al-Qur’an, Pergulatan Membangun Tradisi dan Aksi Pendidikan Islam, UIN Malang, cet I 2004
Maktabah Syamilah, Sunan at-Tirmizi bab IV hal. 134 nomor hadis 1566. Juga terdapat dalam Musnad Imam Ahmad Bab V h. 412 nomor hadis 23546. Abu Isa Al-Tirmidziy
Refbacks
- There are currently no refbacks.
INDEXED BY:
JURNAL MIMBAR AKADEMIKA: Media Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan
ISSN Print: 2527-3256
ISSN Online: 2621-9247