SEJARAH PERKEMBANGAN DAKWAH ISLAM DI NUSANTARA

Muhsinah Ibrahim Muhsinah

Abstract


Islam pertama kali diperkenalkan ke Nusantara melalui pendekatan Dakwah,
perdagangan, perkawinan, Tasawuf, politik, kesenian dan pendidikan. Pendekatan
ini terkenal sangat efektif apalagi yang jadi sasarannya adalah masyarakat yang
mendiami wilayah pesisir pantai. Pendekatan dalam penyebaran Islam seperti ini
sudah disepakati oleh para sejarawan. Namun mengenai siapa yang pertama sekali
membawa Islam ke Nusantara, timbul berbagai macam teori, setidaknya ada tiga
teori yang dikemukakan para ahli yaitu teori Gujarat, Teori Makkah dan teori
Persia. Teori Makkah mengatakan bahwa yang pertama sekali membawa Islam ke
Nusantara adalah ulama yang datang dari Gujarat India. Teori Makkah
mengatakan bahwa pembawa Islam ke Nusantara adalah orang-orang yang berasal
dari Jazirah Arab. Dan teori yang ketiga mengatakan bahwa pembawa Islam ke
Nusantara adalah ulama dari Persia. Masing-masing-masing-masing teori ini
memiliki alasan dan bukti historis tersendiri. Terlepas dari berbagai teori yang
dikemukakan tersebut yang jelas bahwa Islam lahir ke nusantara adalah dalam
rangka misi pembebasan. Pembebasan yang dimaksudkan di sini adalah pembebasan
manusia dari hal-hal kemusyrikan kepada ketauhidan yang murni, sebagaimana
fitrah dasar manusia.

Keywords


Perkembangan dakwah, Islam dan Nusantara.

References


Ahmad Mansur Suryanegara, Menemukan Sejarah Wacana Pergerakan Islam di

Indonesia, (Bandung: Mizan 1995), hal 72. Lihat juga Azyumardi Azra, Jaringan

Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara, Abad XVII Bandung XVIII M:

Melacak Akar-akar Pembaharuan Pemikiran Islam di Indonesia, (Bandung: Mizan,

, hal. 24-36.

Soekarno, Di Bawah Bendera Revolusi, Jilid 1, (Djakarta: Panitia Penerbit Di Bawah

Bendera Revolusi, 1964), hal 332.

G. W. J. Drewes, New Light The Combine of Islam to Indonesia, (http:BKIA, 1967).

W. R. Stutterheim, Cultuurgeschiedenis van Indonesia III, be Islam en zijn Kant in de

Anchipe, Terj. (Djakarta: Wolters, 1962), hal 35.

Harry J, Benda Kontinuitas dan Perubahan dalam Islam di Indonesia, Dalam Taufik

Abdullah (ed) Islam di Indonesia (Jakarta: Tintamas, 1975), hal 33.

S. M. N Al-Attas, Preliminary Statement on General Theory of the Islamization of the Malay

Indonesia Archipelago, (Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka, 1969), hal 1.

Hamka, Dari Perbendaharaan Lama (Jakarta: Pustaka Panjimas, 1982), h-15.

Abu Bakar, Sekitar Masuknya Islam ke Indonesia, Berita Tentang Perlak dan Patani,

Risalah Seminar, (http:tp, 1963), hal 127.

Ibnu Rusta, Sulaiman an Abu Zaid. Lihat Sir Thomas W. Arnold dan Alfred, The

Legacy of Islam, (London: Oxford University Press, 1965). hal 95.

P. A. Hoesein Djajaningrat, “Islam di Indonesia“, dalam Kenneth Morgan (ed Islam

Mutlak, (Jakarta: Pembangunan, 1963), hal 199.

Unders Unlin, Oposisi Berserak, (Bandung: Mizan, 1998), h. 65.

Ernest Geilner, Muslim Society, (Inggris: Cambridge University Press, 1981

Harry J. Benda, Cifford Geelz, W.R. Werhem dan Robert Jay. A Suminto “Islam in

Indonesia, Syncretism, Decontamination and Reform”. Jurnal (Bandung Mizan,

, h 27. Sebagai analisis pendapat di atas dapat dilihat pada teori Gujarat

Teori India.

Uka Tjasdrasasmita (ed), Sejarah Nasional Indonesia III, (Jakarta: Balai Pustaka, 1984)

hal. 1881-195.

Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: LSIK, 1997), hal 201.

Fachry Ali, Menambah Jalan Baru Islam. Rekonstruksi Pemikiran Islam Orde Baru,

(Jakarta: Balai Pustaka, 1984), hal 188-195.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 INDEXED BY:

 

JURNAL MIMBAR AKADEMIKA: Media Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan

ISSN Print: 2527-3256

ISSN Online: 2621-9247